Ketaatasan Aspek Pragmatik pada Humor Verbal Tulis Berbahasa Jawa (upaya penggalian kearifan lokal Jawa)
Abstract
Pemakaian bahasa Jawa sebagai sarana komunikasi masyarakat Jawa. Dalam pemakaiannya harus memperhatikan berbagai kaidah di antaranya aspek pragmatik. Namun untuk mewujudkan humor berbahasa Jawa dapat diwujudkan dengan penyimpangan terhadap aspek pragmatik. Humor memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat yang penuh dengan tekanan dan persaingan. Makalah ini merupakan kajian terhadap kataatasasan terhadap prinsip kerja sama ataupun prinsip kesopanan yang dimanfaatkan untuk memunculkan nuanca lucu wacana verbal tulis berbahasa Jawa.
Hasil kajian menunjukkan bahwa unsur humor wacana verbal tulis berbahasa Jawa diwujudkan dengan meniadakan ketaatasasan terhadap prinsip kerja sama ataupun prinsip kesopanan. Hal itu diekspresikan dalam tuturan yang menyimpangan terhadap maksim-maksim dalam prinsip kerja sama maupun maksim-maksim dari prinsip kesopanan. Penyimpang terhadap maksim-maksim prinsip kerja sama diantaranya; kontribusi yang berlebih dari penutur, tuturan yang terbukti kesalahannya, tuturan yang tidak relevan, tuturan yang ambigu/ taksa. Tuturan yang mengandung humor yang disebabkan adanya penyimpangan terhadap maksim-maksim prinsip kesopanan diantaranya tuturan-tuturan yang: mengaharuskan mitra tutur sabar menghadapi tuturan penutur, mengandung perintah yang menguntungkan penutur, penutur tidak mau diremehkan, menyasalahkan mitra tutur yang tidak sependapat, menyasalahkan perasaan mira tutur.