Dilema Téseng: Antara Menyejahterakan atau Menyengsarakan Petani
Abstract
Tulisan ini akan mengungkap dampak dari pelaksanaan téseng yang merupakan keraifan lokal Masyarakat Bugis terkait bagi hasil. Teseng merupakan praktik bagi hasil dalam pengelolaan lahan baik berupa sawah, kebun, maupun tambak. Téseng juga bisa diberlakukan dalam hewan ternak misalnya sapi, kerbau, kambing, maupun ayam. Téseng merupakan salah satu kekayaan budaya masyarakat Bugis yang bertahan sampai saat ini. Dalam mengungkap dampak pada praktik téseng, penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Dampak yang dihasilkan dalam pelaksanaan téseng di berbagai tempat di tanah Bugis berbeda-beda. Téseng pada lahan kering berupa sawah ataupun kebun relatif berlaku adil antara pemilik lahan dengan petani artinya dapat menyejahterakan pemilik lahan dan peteni. Namun téseng pada lahan tambak hanya menyejahterakan pemilik lahan tetapi menyengsarakan petani.
Kata Kunci: Téseng, Masyarakat Bugis, petani